Full Metal Alchemist Brotherhood Review - God vs Human | Anime Review

Setelah sekian lama gak nge-review anime, akhirnya kembali lagi. Kali ini yang jadi bahan review adalah salah satu anime terbaik yang pernah dibuat "Full Metal Alchemist Brotherhood”. Katanya sih salah satu anime terbaik, bukan berarti gak punya kekurangan, bahkan menurut writer kekurangannya ini yang bisa bikin jengkel, apa itu? Langsung kita bahas saja, tapi kita mulai dari plotnya dulu.

Plot

   Alkemi memegang prinsip pertukaran setara dalam praktiknya, dan hal itu sangat dipahami oleh Edward Elric dan Alphonse Elric, 2 bersaudara yang tertarik dengan alkemi. Layaknya ilmu-ilmu lainnya, alkemi mempunyai hal-hal terlarang untuk dilakukan, termasuk human transmutation. Termakan rasa ingin tahu serta rindu yang berat terhadap ibunya, Elric bersaudara mencoba melakukan hal terlarang tersebut. Terkait pertukaran setara, Al kehilangan tubuh dan jiwanya, serta Ed kehilangan salah satu anggota tubuhnya. Tak terima dengan hal tersebut, Ed kemudian menukarakan salah satu anggota tubuhnya, untuk mengambil jiwa adiknya, dan menanamkannya di dalam zirah besi.

   Bertahun berlalu, Elric bersaudara, yang telah menjadi alkemi negara, mencari keberadaan Batu Bertuah yang konon katanya dapat memberikan efek lebih dalam ilmu alkemi, termasuk human transmutation. Dibantu dengan teman seperjuangan mereka, Roy Mustang cs, mereka menemukan rahasia dibalik batu bertuah yang menyebabkan mereka terjerat dalam konflik nasional yang mengancam nyawa mereka sendiri,

Review

Perfect Character and Story Development

   Meskipun hanya memiliki 64 episode, FMAB mampu menyuguhkan cerita yang padat dan tidak membosankan, tidak seperti anime shounen kebanyakan yang kurang padat dan dinamis dalam pengembangan ceritanya. Perkenalan tokohnya dilakukan secara tersirat, tidak blak-blakan, terkhusus pengenalan Main Characternya. Semua karakter dijelaskan dan mendapat screen time yang sewajarnya, sesuai dengan peran mereka, apakah main atau supporting. Tidak seperti anime kebanyakan yang menampilkan banyak karakter tetapi screen time nya kurang sesuai.
   Selain itu dari segi pengembangan konfliknya, FMAB membuatnya secara tertata, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lama. Menyelipkan beberapa misteri, plot twist, konflik diatas konflik, yang semuanya merujuk pada main conflict yang merupakan inti permasalahan dalam cerita FMAB. Filler? Flashback? Di FMAB ada episode flashback yang menceritakan masa lalu Scar dan Elric bersaudara, namun seperti yang writer bilang tadi, semua tertata dengan baik. Tidak full 1 episode menceritakan masa lalu mereka, melainkan disisipkan pada beberapa scene, ya mungkin lebih dari 5 menit, tetapi tidak monoton, sehingga membuat penontonnya pun tidak bosan. Bahkan bagian recap yang biasa writer skip, malah writer tonton sampe habis, karena gak membosankan sama sekali.

Otak > Otot

   FMAB mungkin bertemakan action dengan kekuatan supernatural, tetapi tak selamanya anime action itu epic nya cuman di bagian battle saja, melainkan taktik dan ending permasalahnnya. FMAB merupakan salah satu dari anime action yang mengutamakan taktik untuk melawan musuhnya, daripada mengandalkan kekuatan penuh. Kenapa seperti itu? Ya tentu, karena semua protagonis dalam FMAB jauh lebih lemah dari antagonisnya, hanya beberapa orang saja yang memiliki kemampuan yang seimbang dengan protagonisnya, bahkan sang MC juga tak sebanding dengan musuh utamanya. Oleh karena itu, seluruh karakter yang kurang OP tersebut menyusun rencana sesempurna mungkin untuk melawan bos utamanya, tak hanya saat melawan bos utamanya, tetapi di tengah petualangan Elric bersaudara mereka kerap melawan karakter-karakter OP yang memaksa mereka membuat taktik untuk mengimbangi lawannya. 

Rare shounen

   Kenapa writer bilang FMAB termasuk rare kind of shounen? Ini pendapat pribadi writer. Tidak seperti shounen kebanyakan, dimana sang MC kebanyakan "berpidato" bahkan di depan musuhnya, dan kemudian musuhnya kembali ke jalan yang benar, FMAB berbeda. Mungkin Edward memiliki sifat karakter MC shounen pada umumnya, ya seperti bertukar pikiran dengan musuhnya saat bertarung, namun yang sedikit membedakan ialah, antagonis di sini merupakan non-human, jadi perkataan Ed tidak berpengaruh, bahkan Ed juga kerap hampir terbunuh karena ketidakmampuan melawan musuhnya yang terlalu OP, padahal di MC nya. Selain itu, meski FMAB adalah anime shounen, tetapi tidak menghilangkan kemungkinan untuk meninggalkan kesan dark yang lebih mendalam dibanding shounen yang lainnya. Mungkin sebagian dari kalian tau scene mana itu, dan siapa pelakunya, karena sudah banyak spoiler bertebaran.

Weak Protagonist

   Nah, seperti yang writer jelaskan sebelumnya, antagonis di FMAB terkesan sangat OP bahkan bisa dibilang level God, sedangkan protagonisnya hanya memiliki kemampuan di atas manusia biasa. Menurut writer ini salah satu yang membuat anime ini terkesan aneh bagi sebagian orang, dan menjadi nilai negatif tersendiri. Bahkan sang MC juga jauh lebih lemah dibanding karakter supporting pada kubu protagonisnya, yang menimbulkan kesan aneh.

   Writer juga sempat mempertanyakan peran dari sang MC itu sendiri dan apa yang membuat dia spesial sehingga disebut sebagai MC, dan menemukan kalau jawabannya itu tidak langsung kelihatan, melainkan semua tersirat di dalam ceritanya. Kalian harus benar-benar memahami konflik ceritanya untuk menemukan jawabannya. Penasaran? Sung ditonton.

Karakter yang Menarik

   Hampir semua karakter yang ada di dalam FMAB meninggalkan kesan tersendiri bagi para penikmatnya. Karakteristik dari tiap-tiap karakter mampu memancing emosi penonton, termasuk writer, ketika menontonnya. Seperti Mark Hughes, Roy Mustang, Edward, dll. Bahkan banyak dari karakter tersebut yang difavoritkan oleh kalangan anime otaku. Mengapa? Salah satu faktor yakni sang pencipta dan seiyuunya mampu membuat serta memerankan karakteristik dari tokoh-tokoh tersebut dengan sangat baik. Seperti contohnya, Envy. Watak Envy sangat membuat writer kesal, bahkan ingin sekali membunuhnya (LOL), mungkin kalian juga memiliki persepsi yang sama terhadap Envy. Ya seperti itulah kira-kira. Atau mungkin ada yang udah jadiin Winry sebagai waifu nya? xD

Believe in yourselves and choose life over death. Otherwise, you've led a shameful existence - Izumi Curtis.

Overall

   Secara keseluruhan, FMAB layak disebut sebagai Best Anime. Plotnya yang sangat menarik, no filler, flashback secukupnya, dan dikembangkan dengan sangat tertata dan padat. Konflik yang dibahas juga sangat menarik dan bikin kecanduan untuk dilanjutkan. Ditambah lagi animasi yang mendukung. Animasi yang terbilang cukup bagus mengingat anime ini diproduksi oleh studi Bones. Dibumbui dengan beberapa Opening dan Ending song yang mendukung, seperti Again by Yui, menambah kesan positif dari FMAB. Meskipun protagonisnya terlihat sangat lemah dibanding antagonisnya, tidak sebanding, namun sang creator mampu membuat hal tersebut sebagai ciri khas FMAB.

Score : 9.0/10

   

Nah, dengan ini berakhir sudah review untuk FMAB, untuk rekomendasi anime yang mirip FMAB bisa dilihat di postingan sebelumnya ya. Bila ada kritik dan saran dapat ditinggalkan di dalam kolom komentar. Terima kasih sudah membaca.

There's no such thing as a painless lesson, they just don't exist. Sacrifices are necessary. You can't gain anything without losing something first. Although if you can endure that pain and walk away from it, you'll find that you now have a heart strong enough to overcome any obstacle. Yeah... a heart made fullmetal. - Edward Elric